Jumat, 22 Maret 2019

farmakologi


DEFINISI FARMAKOLOGI
Farmakologi (pharmacology) berasal dari bahasa Yunani, yaitu pharmacon (obat) dan logos (ilmu). Farmakologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi obat dengan tubuh untuk menghasilkan efek terapi (therapeutic).
Menurut kbbi ilmu tentang interaksi antara obat, sistem, dan proses hidup untuk kepentingan diagnosis, pencegahan, perawatan, dan pengobatan penyakit.
Farmakologi adalah ilmu yang berkaitan dengan efek obat pada tubuh. Dalam memperlajari itu, kita belajar tentang hal-hal seperti reseptor dan bagaimana obat berinteraksi dengan mereka, fungsi biokimia dari berbagai sistem tubuh di kedua yang dalam keadaan normal dan sakit dan bagaimana obat dapat mempengaruhi mereka, dll.
ISTILAH ISTILAH DALAM FARMAKOLOGI
1.       Farmakodinamik : ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap fisiologi dan biokimia berbagai jaringan tubuh
2.       Farmakokinetik : ilmu yang mempelajari nasib obat dalam tubuh (absorsi,distribusi metabolism,eksresi).
3.       Terapi / terapeutik : suatu usaha atau tindakan yang diambil dalam pengobatan penyakit.
4.       Kemoterapi : penggunaan  zat zat kimia dalam pengobatan penyakit infeksi.
5.       Adenosin(adenosine) atau adenoscan : Salah satu dari beberapa obat yang digunakan dalam pemindaian stress jantung ketika seseorang tidak dapat berolahraga (testing stress farmakologis /kimia)
6.       Analgesik narkotika :Suatu jenis obat penghilang rasa sakit yang menghalangi transmisi sinyal rasa sakit otak, seringkali menyebabkan toleransi (kebutuhan untuk dosis obat yang lebih tinggiobat).
7.       Antiobesitas : Obat yang mencegah kegemukan badan
8.       Adiksi/ketagihan : Adanya ketergantungan jasmaniah dan rohania dan bila pengobatan dihentikan dapat menimbulkan efek hebat secara fisik dan mental.
9.       Antagonisme : Dampak gabungan dari dua atau lebih obat yang berefek gabungan kurang dari jumlah efek yang dihasilkan oleh setiap agen secara terpisah.
1.   Alergi : Peristiwa hipersensitif akibat pelepasan histamine di dalam tubuh atau terjadi reaksi khusus antara antingen-antibodi
1.   Biotransformasi : Bagian dari farmakokinetika yang mempelajari perubahan pada agen kimia atau obat dalam persinggahan di system biologis.
1.   Efek samping : Segala pengaruh obat yang tidak diinginkan pada tujuan terapi yang dimaksud, pada dosis normal.



Absorpsi
Absorpsi adalah pergerakan partikel partikel obat dari saluran gastrointestinal ke dalam cairan tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif atau pinositosis.
Absorpsi pasif umumnya terjadi melalui difusi (pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah).
Absorpsi aktif membutuhkan karier (pembawa) untuk bergerak melawan perbedaan konsentrasi. Pinositosis berarti membawa obat menembus membrane dengan proses menelan.
Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah. Bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai rektum), kulit, paru, otot dan lain sebagainya. Yang terpenting adalah cara pemberian obat per oral, dengan cara ini tempat absopsi utama adalah usus haslu karena memiliki permukaan absorpsi yang sangat luas, yakni 200 m2 (panjang 280 cm, diameter 4 cm, disertai dengan vili dan mikrovili).

Distribusi
Setelah di absorpsi obat akan didistribusikan keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah, karena selain tergantung dari aliran darah, distribusi obat juga ditentukan oleh sifat fisikokimianya.

BIOTRANSFORMASI / METABOLISME
Metabolisme obat terutama terjadi di hati, yakni di membran endoplasmic reticulum (mikrosom) dan di cytosol. Tempat metabolisme yang lain (ekstrahepatik) adalah: dinding usus, ginjal, paru, darah, otak dan kulit, juga di lumen kolon (oleh flora usus).
Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang nonpolar (larut lemak) menjadi polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu. Dengan perubahan ini obat aktif umumnya diubah menjadi inaktif, tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif (jika asalnya prodrug), kurang aktif, atau menjadi toksik.

EKSKRESI
Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal. Obat diekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya. Ekskresi dalam bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara eliminasi obat melalui ginjal. Ekskresi melalui ginjal melibatkan 3 proses, yakni
  1. filtrasi glomerulus,
Filtrasi glomerulus menghasilkan ultrafiltrat, yakni plasma minus protein, jadi semua obat bebas akan keluar dalam ultrafiltrat sedangkan yang terikat potein tetap tinggal dalam darah. Sekresi aktif dari dalam darah ke lumen tubulus proksimal terjadi melalui transporter membran P-glikoprotein (P-gp) dan MRP (multidrug-resisten protein) yang terdapat di membran sel epitel dengan selektivitas berbeda, yakni MRP untuk anion organik dan konyugat (misalnya penisilin, probenesid, glukuronat, sulfat dan konyugat glutation), dan P-gp untuk kation organik dan zat netral (misalnya kuinidin, digoksin).
  1. sekresi aktif di tubulus proksimal, dan 
  2. reabsorpsi pasif di sepanjang tubulus.

Hubungan antara absorpsi,distribusi, biotrasformasi/ metabolisme, dan ekskresi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar